Banyak yang Sukses Menanam Labu Madu, Inilah Cara Budidayanya

Saat kami mengikuti sebuah ajang perlombaan di bidang pertanian ternyata masih banyak orang yang mengira Labu Madu yang kami bawa sebagai celengan. Memang bentuk Labu Madu yang kami jadikan produk pertanian dalam lomba inovasi pertanian itu bentuknya mirip celengan.


Meskipun belum banyak orang yang tahu akan Labu Madu namun akhir-akhir ini telah banyak juga petani yang menanamnya. Hal itu didorong oleh nilai jualnya yang tinggi. Namun begitu, menanam Labu Madu ternyata membutuhkan pengetahuan dan ketelatenan yang besar.


Beberapa waktu kami pernah mencoba menanam Labu Madu di lahan orang tua kami. Benih yang kami sapkan sejumlah 600 biji yang kami dapatkan dari seorang penyalur benih yang cukup ternama. Setelah melakukan penanaman ternyata kami belum berhasil. Faktor kegagalannya akan kami ceritakan dalam tulisan ini.


Sterilisasi Media Semai dan Lahan


Salah sat hal utama yang mesti anda lakukan saat akan menanam Labu Madu adalah Sterilisasi semua peralatan yang digunakan dan semua bahan yang akan ditambahkan ke lahan. Saat kami melakukan penanaman Labu Madu kami tidak melakukannya. Akhirnya tanaman Labu Madu kami tidak menghasilkan buah yang bagus bahkan pertumbuhannya sangat buruk.


Apa saja yang wajib disterilisasi? 

Peralatan Pertanian

Bagian pertama yang mesti anda sterilisasi adalah peralatan pertanian. Maka cucilah cangkul anda, gembor, alat semprot, dan semua sarana yang biasa anda gunakan di kebun. Bahan yang bisa anda gunakan antara lain Alkohol 70% atau Hidrogen Peroksida 50%.


Benih

Bagian yang kedua yang wajib anda sterilisasi adalah benih. Caranya bisa menggunakan ekstrak Bawang Merah dan Bawang Putih atau bisa juga menggunakan setetes Hidrogen Peroksida yang dicampurkan dengan air 5 liter. Anda juga bisa menggunakan pestisida dan fungisida khusus benih yang banyak beredar di pasaran.


Pupuk Kandang

Yang ketiga anda wajib mensterilkan pupuk kandang yang akan anda tambahkan ke media semai dan ke lahan. Pupuk Kandang ini wajib steril dan sudah difermentasi karena anda akan menggunakan Pupuk Kandang ini dalam jumlah yang banyak. Kalau tidak steril maka Pupuk Kandang bisa menjadi media yang disukai penyakit dan mikroba patogen.


Media Semai dan Lahan


Yang sangat penting juga adalah mensterilkan media semai dan lahan Ada beberapa cara yang bisa anda lakukan di antaranya dengan menyemprotkan Hidrogen Peroksida, kemudian setelah 3 hari baru disemprot Pestisida dan Fungisida baik di permukaan tanah maupun diaduk dicampur dengan tanah bagian dalam. 


Rambatan


Labu Madu ini maksimal bila diberikan tempat merambat. Maka bambu atau kayunya wajib anda sterlisasi agar tidak membawa penyakit atau hama. Karena sering kali bambu menyimpan benih hama dan penyakit.


Penambahan Unsur Hara dan Agen Hayati


Bagian ini sangat penting untuk tumbuh kembangnya Labu Madu dengan baik. Pemberian unsur hara brupa kompos akan menambah nutrisi bagi tanaman. Unsur hara yang mudah didapatkan bisa bersumber dari pupuk kandang yang sudah difermentasi tadi.


Agen hayati yang yang anda tambahkan ke lahan Labu Madu tentu sangat bermanfaat bagi tanaman. Sebagian agen hayati ini ada yang sangat berguna untuk mempertahankan tanaman dari serangan penyakit yang disebabkan bakteri dan virus.


Di antara agen hayati juga ada yang bermanfaat untuk memicu pertumbuhan Labu Madu agar tumbuh dan berkembang dengan cepat. Dan agen hayati ada yang berguna saat pembungaan dan pembuahan sehingga Labu Madu anda berbuah lebat dan besar.


Penambahan Kapur Dolomit


Salah satu faktor kegagalan kami saat menanam Labu Madu adalah tidak melakukan pengukuran PH tanah. Sehingga saat itu kami sama sekali tidak melakukan pengapuran. Padahal setelah beberapa waktu kami mengukur PHnya ternyata kurang dari 5. Tentu angka ini membuat kendala yang besar bagi tumbuh kembangnya Labu Madu yang kami tanam.


Bercermin dari pengalaman kami tersebut, maka anda wajib mengetahui keasaman lahan yang akan anda tanami Labu Madu. Bila angkanya kurang dari 6.5 maka anda perlu menambahkan Kapur Dolomit. Per bedengan yang ukurannya 10 meter anda bisa menambahkan 1 karung kapur dolomit 30 Kg.


Persiapan lahan dan sterilisasinya memang memakan waktu dan tenaga. Namun ini adalah faktor yang sangat menentukan bila anda mau mendapatkan hasil Labu Madu anda yang baik. Langkah ini merupakan cara budidaya yang dilakukan oleh kawan kami.


Pengairan 


Setelah persiapan lahan selesai maka anda bersiap melakukan pengerjaan untuk pengairan. Mmenanam Labu Madu membutuhkan air yang cukup. Karena kalau terlalu sedikit air yang diberikan maka pertumbuhan Labu Madu akan lambat dan pohon menjadi kerdil.


Namun anda tidak perlu boros dalam penggunaan air. Teknik yang bisa anda gunakan adalah dengan menggunakan sistem irigasi tetes dengan memakai selang Drip yang kini banyak beredar di pasaran. Dengan menggunakan irigasi tetes maka penggunaan air akan mudah dikontrol dan tepat sasaran.


Pengendalian Hama


Labu Madu adalah tanaman yang sangat manja dan sensitif. Banyak hama yang senang hinggap di daun Labu Madu yang lebar dan lembut. Selain hama, penyakit yang disebabkan bakteri dan virus atau jamur juga sering terjadi pada tanaman Labu Madu.


Maka untuk menghindari serangan hama dan penyakit anda wajib melakukan penyemprotan pestisida dengan berkala dan tepat. Fungisida, insektisida, dan bakterisida yang anda berikan ke tanaman dengan mengindahkan tatacara pemberiannya yang efektif dan aman.


Pemupukan


Tibalah kita membahas soal pemupukan Labu Madu. Agar tumbuh kembangnya baik maka Lau Madu harus dipupuk. Bagaimana urutan serta langkah-langka pemberian pupuk pada Labu Madu? Mari ikuti penjelasan berikut ini!


Pemberian pupuk pada Labu Madu dimulai dengan penambahan pupuk dasar setelah pemberian Kapur Dolomit pada lahan. Waktunya bisa pada saat pengolahan lahan kedua atau pembajakan lahan yang kedua sebelum bedengan ditutup mulsa.


Adapun pupuk dasar yang kami sarankan adalah pupuk TSP atau SP36. Dan pemberian pupuk ini tidak boleh dibarengkan denganpemberiakn Kapur Dolomit. Jadi urutannya adalah pemberian Dolomit lalu setelah 3 inggu atau satu bulan sebelum bedegan ditutup mulsa barulah ditambahkan SP36.


Mengapa Kapur Dolomit tida boleh disatukan dengan SP36? Karena Kapur Dolomit mengandung Kalsium yang bila bercampur dengan unsur lain akan mengurangi kekuatan unsur lain tersebut. Maka kami sarankan tidak mencampur Dolomit dengan pupuk apapun.


Selanjutnya, setelah bibit dipindahtanamkan ke bedengan maka 10 hari setelah itu anda boleh memberikan NPK Pupuk ini sangat bagus untuk pupuk susulan. Pemberian NPK anda lakukan sampai Labu Madu berusia 2 bulan.


Setelah 2 bulan, pupuk yang anda berikan harus lebih banyak yang mengandung Fosfor dan Kalium. Karena usia 2 bulan sudh memasuki masa generatif. Yang dibutuhkan pada fase ini adalah perangsang bunga, penguat bunga, pelebat bunga dan buah, penguat rasa.


Selain pemberian pupuk dengan Fosfor dan Kalium yang lebih banyak anda juga wajib menambahkan Kalsium, Sulfur, dan Boron. Ketiga unsur ini sangat bermanfaat pada penguatan tangkai buah, pembesaran buah, kemulusan buah, dan rasa buah.


Pemilihan dan Pengurangan


Seelah anda melihat munculnya bunga dan bakal buah maka tahapan selanjutnya adalah menjaga agar bunga dan bakal buah tersebut tidak rontok. Hindari pemberian pupuk yang mengandung banyak Nitrogen.


Kemudian saat bunga muncul anda wajib melakukan penyerbukan dengan cara menempelkan benang sari pada bung jantan ke putik di bunga betina. Kemudian setelah menjadi bakal buah maka anda wajib melakukan pemilihan. Anda harus memilih bakal buah yang paling bagus. 


Setelah anda memilih bakal buah yang bagus baik terlihat dari fisiknya atau penampilannya maka thapan selanjutnya anda harus melakukan pengurangan.Tentu dalam satu pohon akanbanyak bakal buah yang tumbuh namun anda wajib memilih dan menguranginya agar pertumbuhan buahnya maksimal.


Biasanya kami hanya membuahkan 3 buah Labu Madu saja dalam 1 pohon. Bahkan ada yang hanya membuahkan 2 saja. Dengan melakukan pembatasan seperti ini maka buah yang dihasilkan cenderung seragam dan mulus.


Masa Panen


Labu Madu bisa anda panen di usia 100-120 hari. Rasa dari Labu Madu akan bertambah manis bila dipanen dalam usia yang sudah tua. Maka sebaiknya tidak memanen Labu Madu yang masih muda. Adapun cara pemanenan Labu Madu adalah dengan menggunting tangkainya dengan disisakan tangkainya setengah centimeter.


Anda perlu hati-hati saat pemanenan Labu Madu. Jangan sampai Labu Madu yang anda panen jatuh atau tergores. Karena selain yang diutamakan rasanya Labu ini juga sangat diutamakan penampilannya. 


Pemasaran


Selama ini kami membangun kerjasama pemasaran dengan off taker. Mereka memasarkan Labu Madu ini ke super market di kota-kota. Labu ini memang termasuk buah ekslusif yang banyak digemari orang-orang high class. 


Selain dipasarkan ke super market, Labu Madu juga laris dibeli oleh orang-orang sekitar kebun. Ternyata animo masyarakat terhadap Labu Madu ini sangat tinggi. Apalagi bila saat Ramadhan tiba maka permintaannya melonjak hingga 300%.


Maka melihat kecenderungan ini kami bersama kelompok tani kami berupaya menjadwalkan penanaman Lbu Madu lebih banyak untuk dipanen pada bulan Ramadhan. Selain permintaan tinggi harganya di bulan Ramadhan juga ikut tinggi.


Demikian catatan kami dalam bdidaya Labu Madu.Semoga bisa menjadi inspirasi bagi anda yang masih mencari-cari komoditi yang akan dibudidayakan. Kami menyarankan bila hendak menanam Labu Madu maka siapkan keikhlasan, kesabaran, dan ketelatenan anda. Semua yang dikerjaikan dengan rasa bahagia dan tekun akan berhasil dengan baik.


Galeri Foto
























LihatTutupKomentar