Analisis usaha budidaya alpukat Miki untuk lahan 1 hektar ini kami luncurkan sebagai gambaran bagi anda yang akan berkebun skala kecil. Budidaya ini harus jelas analisis usahanya. Kalau tidak ada benefit atau kuntungan untuk apa dijalankan. Lebih baik mengganti komoditi lain untuk dibudidayakan dari pada gigit jari karena tidak mendapatkan hasil yang memuaskan.
Skala usaha ekonomis untuk berkebun alpukat Miki di lahan seluas 1 hektar untuk populasi 400 pohon dengan jarak tanam 5 m X 5 m. Dengan pemeliharaan yang baik, alpukat Miki sudah bisa dipanen mulai umur 3 tahun dan stabil di tahun ke 5 dan selanjutnya dengan produksi 30 kg/pohon/panen.
Pemeliharaan yang maksimal mampu menambah penghasilan saat panen dengan adanya peningkatan mutu, jumlah, berat, dan grading. Secara umum setelah grading alpukat Mki terbagi menjadi 3 grade. Grade A dengan bobot 600 g 60%. Grade B dengan bobot 450 g 205. Kemudian grade C dengan bobot di bawah 450 g ada 10%. Alpukat Miki diserap langsung oleh konsumen dengan rentang harga Rp 60.000 hingga 40.000 per kg. SElama ini memang alpukat Miki tidak sampai ke super market atau swalayan. Itu bukan karena kwalitas buruk namun lebih karena tingginya permintaan konsumen sampai selalu habis saat masih di pohon.
Baca juga : Pohon alpukat Miki usia 15 tahun menghasilkan 600 kgAnalisis usaha singkat penanaman alpukat Miki untuk lahan 1 hektar
A. Biaya tetap meliputi bibit (@Rp60.000) dan peralatan seperti cangkul, srayer, gunting, dan yang lainnya. Total biaya Rp 2 juta yang dikeluarkan pada tahun awal)
B. Biaya variabel misalnya sewa lahan, ongkos pemeliharaan, tenaga kerja (2 orang), pupuk dan pestisida, dan panen, total biaya 10 juta per tahun. Anda bisa menekan biaya ini dengan dikerjakan sendiri dan terbukti sangat minimal cost yang dikeluarkan.
C. Dengan harga jual rata-rata Rp50.000/kg (harga jual bervariasi) dan asumsi panen rata-rata 30 kg per pohon maka untuk sekali panen diperoleh hitugan: 30 kg X 400 pohon X Rp 50.000 harga jual = Rp 600.000.
Keuntungan di atas masih memasukkan biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap dan baya variabel akan tetap dihitung karena untuk mengganti alat yang rusak, perawatan peralatan, penambahan sewa lahan, dan gaji karyawan yang bisa saja ada kenaikan.
Demikian analisis singkat budidaya alpukat Miki untuk lahan 1 hektar.