Tahun 2020 duniarempah digemparkan dengan harga Kapulaga yang mencapai puncaknya. Dari tigkat peani harganya menyentuh angka Rp 250.000 per Kg. Mengapa rempah ini begitu tinggi nilainya?
Setiap komoditi yang dipasarkan tentu memiliki harga
yang fluktuatif. Ada kalanya standar namun di lain waktu sangat rendah dan di
saat yang lain harganya begitu tinggi.
Bercermin dari keadaan ini seharusnya berkebun atau
bertani itu bukan hanya mengandalkan mood semata. Namun harus disertai dengan
dedikasi, keuletan, dan etos kerja tinggi.
Ada seorang pekebun Kapulaga sempat bercerita, Ia
menanam kapulaga sejak beberapa tahun. Ia sangat puas dengan harganya. Namun
saat harganya menurun ia membabat habis Kapulaganya. Ternyata saat
rumpun-rumpun Kapulaga itu dibabat harganya malah melambung tinggi.
Maka dari cerita ini bisa diambil pelajaran. Bertani
dengan konsep Polyculture masih menjadi solusi. Kemudian pemilihan tanaman yang
akan ditanam harus dihitung sejak awal.
Kapulaga dan aneka bahan rempah yang lain sudah jelas
bahwa harganya tidak main-main. Nilai Harganya di atas komoditi yang lain. Maka
menanam komoditi ini harus dengan telaten dan sabar.
Menanam Kapulaga: Antara Hobi dan Bisnis
Kapulaga: Rempah Beragam Manfaat
Kapualaga adalah rempah
yang mengandung zat yang bermamnfaat untuk mengendalikan radikal bebas.
Khasiatnya bagi organ hati sudah banyak dijelaskan para dokter dan ahli
kesehatan.
Budidaya Kapulaga menjadi
pekerjaaan yang santai dan menguntungkan. Sifatnya yang terus tumbuh dan panen
terus seharusnya tidak membuatpetani kerepotan. Apalagi dengan harganya yang
tinggi maka Kapulaga bisa menjadi tanaman utama di kebun anda.
Keragaman Komoditi Kapulaga
Dunia kesehatan lebih
menyukai Kapulaga alami atau kapulaga huta. Jenis ini biasanya tumbuh liar dan
mendapatkan nutrisi dari bahan-bahan organik. Karena bebas pestisida dan pupuk
kimia maka Kapulaga Jenis ini sangat diburu orang.
Kapulaga ini termasuk
rempah yang tersebar luas di banyak negara. Di Indonesia terdapat di semua
wilayah. Dan yang paling dikenal adalah Kapulaga Jawa yang ukuran buahnya kecil
namun memiliki aroma harum yang kuat.
Kapulaga kering tentu
saja lebih disukai dari pada yang basah atau Kapulaga Hijau. Kapulaga yang
kering lebih higienis dari pada Kapulaga yang dijual dalam keadaan masih basah.
Kebun Kapulaga Intensif
Pemikiran bahwa rempah
ini memiliki harga yang bagus di pasaran maka mulailah banyak orang
membudidayakannya dalam skala luas. Maka saat ini telah dilakukan rekayasa
ilmiah untuk menghasilkan Kapulaga Unggul yang sering disebut Kapulaga Hibrida.
Kapulaga termasuk
tanaman yang mengingikan danya naungan. Kondisi ini sangat cocok bila kebun
Jambu, Mangga, Durian, atau yang lain ditumpangsari dengan Kapulaga.
Maka Kapulaga dan
pohon-pohon itu menjadi satu level yang sama sebagai tanaaman utama yang akan
sama-sama menguntungkan. Ini bisa dicoba oleh para pekebun di Indonesia dan
sudah dilakukan sejak lama.
Cara di atas biasa kita
lihat di perkebunan Pisang atau Durian. Di bawah pohon pisang ada Kapulaga,
Kunyit, Kencur, dan rempah lainnya. Lingkungan
ini lebih mirip hutan buatan yangsengaja diciptakan untuk mendapatkan
keseimbangan pada vegetasinya.
Varietas Unggul Kapulaga
Jika anda hendak
menanam Kapulaga maka pilihlah biit yang usianya di atas 1 tahun. Sebelum di
tanam tanahnya harus disiapkan terlebih dahulu. Cek PH harus dilakukan sejak
awal. Pemberian bahan organik kepada lahan akan meningkatkan hasil panen
nantinya.
Adapun jenis Kapulaga
yang paling dicari adalah jenis Kapulaga Jawa. Anda bisa memesannya langsung
atau online. Dengan menanam Kapulaga anda hanya cukup menanam satu kali dan
panennya berkali-kali.