Alpukat miki semakin diburu orang. Harganya memang tinggi tapi tetap saja permintaan konsumen tetap tinggi. Trennya makin hari makin naik. Buah yang tidak menyentuh tanah bahkan disematkan pada alpukat Miki.
Produktifitas alpukat jenis Miki ini tidak usah diragukan lagi. Banyak sekali kalau berbuah. Untuk mendapatkan 100 kg per pohon bukanlah hal yang sulit. Namun buah sebanyak itu apakah anda temukan di pasar? Jawabannya tidak, karena sebelum menyentuh tanah sudah ada tangan yang mengambilnya. Itu berarti tidak akan pernah sampai ke pasar.
Pembersihan lingkungan dan sanitasi kebun wajib dilakukan terhadap rumput atau tanaman pengganggu (gulma), benalu, dan tunas liar. Gulma atau sampah itu dapat dibuang, ditimbun atau dijadikan penutup tanah (mulsa).
Penyiangan gulma mesti dilakukan secara hati-hati supaya tidak sampai mengganggu perakaran tanaman Alpukat Miki, karena perakaran Alpukat Miki cukup rentan terhadap gangguan mekanis. Jarak antara penyiangan tergantung pada kondisi gulma yang tumbuh di sekeliling tanaman. Namun, yang terbaik dilakukan secara rutin.
Penyiangan pertama dilakukan satu bulan sesudah penanaman bibit. Selanjutnya bisa dilakukan setiap satu atau dua bulan sekali. Jika bisa, pengendalian gulma dapat memakai herbisida selektif. Agar lahan tidak ditumbuhi oleh gulma, lahan kosong diantara tanaman Alpukat Miki sangat dianjurkan untuk ditanami tanaman penutup tanah (cover crops).
Dalam tahapan bibit, pemberian pupuk NPK (Nitrofoska) dosis 30 g/tanaman memberikan dampak yang baik terhadap pertumbuhan bibit Alpukat Miki hasil sambung pucuk (Basoeki, 2003). Pupuk yang dapat dipakai antara lain pupuk organik dan an-organik.
Jika kondisi lahan penanaman cukup subur, pemakaian pupuk organik (pupuk kandang atau kompos) sudah cukup untuk pertumbuhan tanaman. Pemberian pupuk organik ini untuk memperbaiki struktur tanah dan menjaga kesuburan tanah.
Pemberian pupuk kandang atau kompos dilakukan 1 kali setahun sebanyak 30 kg/tanaman. Selain pupuk organik dibutuhkan pula pupuk an-organik, misalnya NPK, Urea, TSP, KCl, ZA dan lain-lain.
Pemupukan NPK (15-15-15) untuk awal diberikan 6 bulan setelah tanam. Dosis pupuk yang diberikan adalah 150 g/tanaman dan selanjutnya pemupukan diberikan setiap 6 bulan sekali dan dosisnya ditambah 50 g dari dosis sebelumnya.
Untuk tanaman berumur muda (1-4 tahun) dipupuk dengan Urea sebanyak 0,30-1,1 kg/tanaman, TSP 0,5-1 kg/tanaman dan KCl 0,2-0,8 kg/tanaman. Untuk tanaman umur produksi 5 tahun ke atas diberikan pupuk kandang (organik) 30 kg/tanaman, selanjutnya Urea 2,5-3,5 kg/tanaman, TSP 3,5 kg/tanaman dan KCl 4 kg/tanaman.
Pupuk diberikan 2 kali dalam setahun. Di beberapa daerah seperti Cipedak Depok penghasil Alpukat Miki, kisaran dosis pupuk N yang diberikan pada beberapa varietas adalah sebanyak 25 g, kemudian 50 g pada tahun ke 2 dan 100-400 g pada tahun-tahun berikutnya.
Supaya pupuk bisa efektif dan secara optimal terserap tanaman, maka cara pemberian pupuk harus dilakukan secara benar. Saat pemupukan biasanya dilakukan berbarengan dengan pendangiran atau penggemburan tanah.
Pendangiran dilakukan pada tanah di bawah tajuk dengan radius 75-100 cm dari batang tanaman. Saat pemberian pupuk untuk tanaman muda menjelang musim kemarau atau awal musim penghujan.
Sedangkan untuk tanaman yang sudah pernah berproduksi dilakukan setelah panen dan menjelang pembungaan.
Cara pemberian pupuk dapat dilakukan dengan membuat lubang, parit, garitan atau rorakan melingkar di sekeliling batang di bawah batas kanopi atau daun terluar (Gambar 11.). Setelah itu pupuk isimpan di parit, lubang, garitan/rorakan dan ditimbun dengan tanah.
Pemberian pupuk bisa diberikan sekaligus pengerjaaan pembumbunan atau pendangiran tanah di sekitar tanaman, agar akar tanaman dapat leluasa menyerap unsur hara.
6.4. Pengairan Fase bibit merupakan fase yang menentukan bagi suatu tanaman. Oleh sebab itu, semua kebutuhan hidup, termasuk kebutuhan air harus tercukupi. Penyiraman terutama dilakukan pada tanaman muda, sebab sistem perakarannya belum cukup bisa menyerap air yang lebih dalam.
Penyiraman penting dilakukan dalam jumlah cukup dan teratur namun tidak berlebihan (jangan sampai tergenang), sebab dapat mengakibatkan kematian tanaman, khususnya tanaman muda. Penyiraman bisa dilakukan dengan memakai selang air, gembor atau pipa- pipa air yang telah disiapkan.
Penyiraman seharusnya dilakukan pada pagi atau sore hari. Pada penanaman Alpukat Miki secara komersial atau dalam skala perkebunan, pengairan yang berasal dari curah hujan tidak mencukupi, perlu dipertimbangkan memilih pengairan secara khusus seperti dengan drip irigation (irigasi tetes) atau pengairan dengan sprinklers.
Baca artikel lainnya https://alpukatmikicipedak.blogspot.com/2020/08/tujuan-pemangkasan-alpukat-miki-untuk-hasil-buah-200-kg-per-pohon.html
Produktifitas alpukat jenis Miki ini tidak usah diragukan lagi. Banyak sekali kalau berbuah. Untuk mendapatkan 100 kg per pohon bukanlah hal yang sulit. Namun buah sebanyak itu apakah anda temukan di pasar? Jawabannya tidak, karena sebelum menyentuh tanah sudah ada tangan yang mengambilnya. Itu berarti tidak akan pernah sampai ke pasar.
Jangan terlewat baca juga Berbuah 100 Kg per pohon, begini cara penanaman alpukat MikiInilah langkah-langkah pemeliharaan alpukat Miki.
PEMELIHARAAN TANAMAN
Pemeliharaan tanaman di kebun adalah tindak lanjut dari bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kegiatan bertanam Alpukat Miki. Kelangsungan perawatan tanaman yang intensif adalah faktor penentu keberhasilan budidaya Alpukat Miki. Bentuk pemeliharaan yang penting diantaranya adalah penyulaman, penyiraman, pemberantasan gulma/penyiangan, pendangiran dan pemupukan.Penyiraman
Alpukat yang sudah ditanam harus disiram dengan air yang cukup. Tidak boleh terlalu banyak karena akar alpukat Miki rentan dengan jamur bila terlalu banyak air. Penyiraman bisa dilakukan manual dengan gembor atau semi modern dengan drip atau secara otomatis. Itu tergantung pada kesiapan anda di lapangan.penyiraman alpukat Miki secara otomatis |
Penyulaman
Bibit yang baru ditanam atau yang telah berumur beberapa minggu kemudian mati atau pertumbuhannya tidak baik, sebaiknya segera diganti (disulam) dengan bibit yang baru yang lebih baik agar bisa cepat tumbuh dan dapat menyusul pertumbuhan (tidak berbeda jauh) dengan bibit yang telah ditanam sebelumnya.Pemberantasan gulma
Gulma adalah salah satu pengganggu pertumbuhan tanaman, karena menjadi saingan dalam mendapatkan zat hara, air, sinar matahari, bahkan dapat menghalangi pertumbuhan akar tanaman.Pembersihan lingkungan dan sanitasi kebun wajib dilakukan terhadap rumput atau tanaman pengganggu (gulma), benalu, dan tunas liar. Gulma atau sampah itu dapat dibuang, ditimbun atau dijadikan penutup tanah (mulsa).
Pemberantasan gulma, pendangiran, pemupukan miki |
Penyiangan gulma mesti dilakukan secara hati-hati supaya tidak sampai mengganggu perakaran tanaman Alpukat Miki, karena perakaran Alpukat Miki cukup rentan terhadap gangguan mekanis. Jarak antara penyiangan tergantung pada kondisi gulma yang tumbuh di sekeliling tanaman. Namun, yang terbaik dilakukan secara rutin.
Penyiangan pertama dilakukan satu bulan sesudah penanaman bibit. Selanjutnya bisa dilakukan setiap satu atau dua bulan sekali. Jika bisa, pengendalian gulma dapat memakai herbisida selektif. Agar lahan tidak ditumbuhi oleh gulma, lahan kosong diantara tanaman Alpukat Miki sangat dianjurkan untuk ditanami tanaman penutup tanah (cover crops).
Pemupukan dan pendangiran
Pada dasarnya pemupukan tanaman Alpukat Miki hampir sama dengan tanaman buah-buahan lainnya. Di masa pertumbuhan vegetatif (saat tanaman belum menghasilkan buah), tanaman Alpukat Miki lebih memerlukan unsur hara Nitrogen, sedangkan pada masa generatif atau pembuahan, unsur hara Phospor dan Kalium lebih banyak diperlukan daripada unsur Nitrogen.Dalam tahapan bibit, pemberian pupuk NPK (Nitrofoska) dosis 30 g/tanaman memberikan dampak yang baik terhadap pertumbuhan bibit Alpukat Miki hasil sambung pucuk (Basoeki, 2003). Pupuk yang dapat dipakai antara lain pupuk organik dan an-organik.
Jika kondisi lahan penanaman cukup subur, pemakaian pupuk organik (pupuk kandang atau kompos) sudah cukup untuk pertumbuhan tanaman. Pemberian pupuk organik ini untuk memperbaiki struktur tanah dan menjaga kesuburan tanah.
Pemberian pupuk kandang atau kompos dilakukan 1 kali setahun sebanyak 30 kg/tanaman. Selain pupuk organik dibutuhkan pula pupuk an-organik, misalnya NPK, Urea, TSP, KCl, ZA dan lain-lain.
Pemupukan NPK (15-15-15) untuk awal diberikan 6 bulan setelah tanam. Dosis pupuk yang diberikan adalah 150 g/tanaman dan selanjutnya pemupukan diberikan setiap 6 bulan sekali dan dosisnya ditambah 50 g dari dosis sebelumnya.
Untuk tanaman berumur muda (1-4 tahun) dipupuk dengan Urea sebanyak 0,30-1,1 kg/tanaman, TSP 0,5-1 kg/tanaman dan KCl 0,2-0,8 kg/tanaman. Untuk tanaman umur produksi 5 tahun ke atas diberikan pupuk kandang (organik) 30 kg/tanaman, selanjutnya Urea 2,5-3,5 kg/tanaman, TSP 3,5 kg/tanaman dan KCl 4 kg/tanaman.
Pupuk diberikan 2 kali dalam setahun. Di beberapa daerah seperti Cipedak Depok penghasil Alpukat Miki, kisaran dosis pupuk N yang diberikan pada beberapa varietas adalah sebanyak 25 g, kemudian 50 g pada tahun ke 2 dan 100-400 g pada tahun-tahun berikutnya.
Supaya pupuk bisa efektif dan secara optimal terserap tanaman, maka cara pemberian pupuk harus dilakukan secara benar. Saat pemupukan biasanya dilakukan berbarengan dengan pendangiran atau penggemburan tanah.
Pendangiran dilakukan pada tanah di bawah tajuk dengan radius 75-100 cm dari batang tanaman. Saat pemberian pupuk untuk tanaman muda menjelang musim kemarau atau awal musim penghujan.
Sedangkan untuk tanaman yang sudah pernah berproduksi dilakukan setelah panen dan menjelang pembungaan.
Cara pemberian pupuk dapat dilakukan dengan membuat lubang, parit, garitan atau rorakan melingkar di sekeliling batang di bawah batas kanopi atau daun terluar (Gambar 11.). Setelah itu pupuk isimpan di parit, lubang, garitan/rorakan dan ditimbun dengan tanah.
Pemberian pupuk bisa diberikan sekaligus pengerjaaan pembumbunan atau pendangiran tanah di sekitar tanaman, agar akar tanaman dapat leluasa menyerap unsur hara.
Cara pemberian pupuk Alpukat Miki
Selain pupuk yang diberikan lewat akar, tanaman Alpukat Miki juga perlu diberi pupuk daun yang berguna untuk pembentukan daun, misalnya Bayfolan, Gandasil D atau Vitabloom.6.4. Pengairan Fase bibit merupakan fase yang menentukan bagi suatu tanaman. Oleh sebab itu, semua kebutuhan hidup, termasuk kebutuhan air harus tercukupi. Penyiraman terutama dilakukan pada tanaman muda, sebab sistem perakarannya belum cukup bisa menyerap air yang lebih dalam.
Penyiraman penting dilakukan dalam jumlah cukup dan teratur namun tidak berlebihan (jangan sampai tergenang), sebab dapat mengakibatkan kematian tanaman, khususnya tanaman muda. Penyiraman bisa dilakukan dengan memakai selang air, gembor atau pipa- pipa air yang telah disiapkan.
Penyiraman seharusnya dilakukan pada pagi atau sore hari. Pada penanaman Alpukat Miki secara komersial atau dalam skala perkebunan, pengairan yang berasal dari curah hujan tidak mencukupi, perlu dipertimbangkan memilih pengairan secara khusus seperti dengan drip irigation (irigasi tetes) atau pengairan dengan sprinklers.
Baca artikel lainnya https://alpukatmikicipedak.blogspot.com/2020/08/tujuan-pemangkasan-alpukat-miki-untuk-hasil-buah-200-kg-per-pohon.html