Buah kelengkeng dikenal memiliki nilai jual yang cukup mahal sehingga membuat sebagian orang tertarik menjadikannya sebagai peluang usaha. Untuk budidaya kelengkeng sendiri bisa dilakukan di lahan ataupun di dalam pot (tabulampot). Apabila Anda ingin ikut merasakan manisnya hasil pertanian satu ini, simak yuk cara menanam kelengkeng agar cepat berbuah berikut.
Sebenarnya budidaya kelengkeng tidak sesulit yang dibayangkan. Anda bisa menanam dari biji dan stel batang, baik di dataran tinggi mauapun di dataran rendah. Yang terpenting Anda memilih jenis kelengkeng sesuai lokasi penanaman.
Pada kesempatan ini admin ingin membahas bagaimana cara menanam kelengkeng agar cepat berbuah, kisah sukses petani dan analisa keuntungan budidaya kelengkeng. Bagaimana, Anda pasti tertarik bukan? Kalau begitu langsung disimak uraian berikut.
Cara Menanam Buah Kelengkeng, Kisah Sukses Petani dan Analisa Bisnisnya |
Cara Menanam Kelengkeng Agar Cepat Berbuah
1. Memilih Bibit Kelengkeng Berkualitas
Untuk menghasilkan buah yang maksimal, pemilihan bibit menjadi langkah paling penting. Ada tiga macam bibit yang bisa Anda gunakan untuk budidaya kelengkeng, yaitu biji, cangkok dan stek.
Cangkok dan Stek
Bibit kelengkeng yang lebih banyak dimanfaatkan oleh petani berasal dari hasil cangkok dan stek, dibandingkan biji. Pastikan Anda mencangkok dan stek dari indukan berkualitas. Apabila membeli bibit kelengkeng, sebaiknya memilih dengan tinggi ideal 50-75 cm.
Bibit yang Anda beli dari tempat jauh jangan langsung ditanam. Biarkan ditempat teduh sembari rutin disiram air selama kurang lebih 2 minggu. Jika di minggu pertama daunnya rontok, itu berarti bibit mengalami stress. Ia kembali bertunas dan pulih sesudah 3 minggu.
Ganti media tanam ke yang lebih besar ketika Anda berencana masih lama menanam bibit kelengkeng. Lakukan pergantian media tanam sesudah melewati masa stress ya.
Sebelum ditanam, pastikan bibit kelengkeng hanya mempunyai satu batang utama. Singkirkan setiap ranting dan cabang yang mengganggu.
Biji
Apabila Anda ingin menanam biji kelengkeng, pastikan berasal dari buah yang sudah tua. Penting dipahami, bahwasannya proses pertumbuhan lebih lambat daripada menanam bibit stek dan cangkok.
2. Menyiapkan Lahan Tanam
Lingkungan yang baik untuk pertumbuhan kelengkeng adalah lahan dengan tingkat pH 6-7. Berjenis tanah liat, lempung berpasir dan banyak ditemukan bahan organik. Berada di ketinggian < 1.000 mdpl, memiliki 2-4 bulan kering dan 7-10 bulan basah.
Lahan sebaiknya mendapatkan sinar matahari penuh. Sebelum menanam bibit, dianjurkan agar menambah pupuk dasar di lahan untuk membantu mencukupi kebutuhan haranya.
Ketika dua kriteria diatas Anda penuhi, proses perkembangan kelengkeng selama budidaya pasti berjalan secara maksimal.
Membuat lubang tanam:
Gali lubang di lokasi yang sudah ditentukan, pisahkan antara lapisan bawah dan lapisan atas tanah
Lubang tanam dibuat dengan ukuran 60-60 cm dan kedalamannya 60 cm. Jarak antar lubang tanam 6m x 6m atau 8m x 9m
Campurkan tanah galian dengan furadan 20 gr, SP36 200 gr, dan dolomit 200 gr jika lokasinya endemik dengan uret
Kembalikan ke lubang tanam tanah yang dicampur pupuk dasar
Berikan ajir disetiap lubang tanam, diamkan selama 2 minggu sebelum ditanami bibit kelengkeng
Menanam bibit kelengkeng:
Untuk daerah yang fasilitas pengairannya baik, bisa dilakukan kapanpun. Apabila tidak tersedia, sebaiknya dilakukan pada awal musim.
Waktu terbaik untuk menanam adalah sore hari.
Potong melingkar dasar polybag dengan hati-hati, jangan sampai tanah berhamburan
Letakkan benih ditengah lubang tanam
Robek dan lepaskan polybag
Timbun lubang tanam dengan tanah hingga membentuk sedikit gundukan, namun jangan sampai menutup bidang sambung
Padatkan tanah
Siram dengan air secukupnya segera sesudah ditanam
3. Pemupukan dan Pengairan
Selain memberikan pupuk dasar pada saat penanaman bibit, perlu dilakukan pemupukan susulan agar pertumbuhannya bisa maksimal. Pupuk NPK diberikan 1 bulan pertama sesudah tanam, dengan frekuensi sebanyak 3x setahun. Pemberian pupuk NPK pertama dilakukan bersama kapur dan kompos.
Pupuk kapur dan kompos diberikan sebanyak 2x per tahun. Yaitu di akhir musim hujan dan sesudah masa panen.
4. Cara Merawat Pohon Kelengkeng
Penggemburan Tanah
Ketika usia pohon beranjak dewasa, tanah yang berada disekitar akan berubah menjadi keras. Agar akar bisa menyerap nutrisi lebih maksimal dan bergerak leluasa, gemburkan tanah di sekitarnya secara rutin.
Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan 6-12 bulan sesudah tanam, biasanya sudah mengalami pertunasan sebanyak 5-6x. Cara memangkas pohon kelengkeng dewasa:
Potong tunas kecil dan tunas air yang berada di cabang premier
Potong cabang premier yang sejajar dan saling berdekatan
Potong cabang premier berukuran kecil
Penyiangan Gulma
Apabila disekitar kelengkeng dirasa sudah banyak gulma, segera lakukan penyiangan. Gulma harus segera disingkirkan karena bisa menyerap nutrisi yang seharusnya diterima pohon kelengkeng.
Pembersihan Hama
Biasanya, pohon kelengkeng diserang oleh embun jelaga. Untuk mengatasi hama satu ini, segera pangkas setiap ranting yang terinfeksi supaya tidak menjalar ke bagian lain. Ada juga ulat penghisap yang biasa menyerang bagian daun kelengkeng.
Pertanda adanya serangan ulat penghisap adalah daun berubah menjadi hitam dan tidak berfotosintetis. Gunakan insektisida untuk memberantas hama tersebut.
5. Panen Kelengkeng
Lakukan pada sore atau pagi hari
Panen kelengkeng dilakukan sekali untuk 1 pohon
Ciri-ciri kelengkeng siap panen:
Buah berwarna coklat tua dan bercitarasa manis
Berusia 4-6 bulan sesudah berbunga
Kisah Sukses Berkebun Kelengkeng Petani Pekanbaru
Manisnya keuntungan dari budidaya kelengkeng dibuktikan oleh Pak Sigit, petani asal Pekanbaru. Sebelum budidaya kelengkeng, ia sempat menanam melon dan cabai. Namun keduanya belum memberikan hasil sesuai harapan Pak Sigit, dimana ia merasakan susahnya menjual hasil panen dan bahkan sering gagal panen.
Kegagalan tersebut membuatnya pindah haluan ke tanaman lain, kemudian ia memutuskan budidaya kelengkeng. Pada saat itu, di Pekanbaru belum banyak orang yang berkebun kelengkeng. Pak Sigit juga mengetahui apabila dipasaran stok kelengkeng sering kurang.
Pak Sigit kemudian menggali informasi tentang syarat tumbuh kelengkeng dan menyadari apabila cocok dengan iklim di Riau. Oh iya, Pak Sigit adalah mantan pengurus pembibitan tanaman perkebunan di perusahaan swasta.
Berbekal pengalaman tersebut dan memang budidaya kelengkeng cukup mudah, Pak Sigit mengawali usahanya dengan menanam 100 pohon. Setiap pohon mampu menghasilkan buah hingga 90-100 kg. Pak Sigit menjual kelengkeng per kilo dengan harga Rp. 50.000.
Sehingga, setiap pohon memberikannya keuntungan Rp. 5 juta. Perkebunan kelengkeng Pak Sigit berlokasi di Jalan Kadiran, Kelurahan Kulim, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau. Memulai budidaya sejak tahun 2014 silam, sekarang ia dibantu 7 karyawan untuk mengelola kebun kelengkeng.
Pak Sigit juga menjual bibit kelengkeng hasil cangkok dan okulasi bagi siapapun yang ingin budidaya. Varietas yang dijual adalah kelengkeng Itoh dan New Crystal. Harga per bibit dibanderol Rp. 150 ribu.
Analisa Keuntungan Budidaya Kelengkeng
Salah satu varietas kelengkeng yang recomended buat dibudidayakan adalah new crystal. Setiap pohon mampu menghasilkan sekitar 25-30 kg buah kelengkeng. Jumlah itu terus bertambah besar seiring berjalannya waktu, seperti milik Pak Sigit diatas sampai 100 kg per pohon. Berikut contoh analisa berkebun kelengkeng:
Pohon kelengkeng mulai berbuah di usia ke tiga tahun, jumlahnya semakin besar dari tahun ke tahun. Yaitu sebagai berikut:
- Maksimal hasil panen 3 tahun adalah 75 kg/pohon
- Maksimal hasil panen 4 tahun adalah 150kg/pohon
- Maksimal hasil panen 5 tahun adalah 250kg/pohon
Kita asumsikan luas lahan Anda 1 hektar yang berarti bisa menanam 278 batang. Jarak tanamnya kali ini 6 meter x 6 meter.
Tahun 1
Biaya pembersihan lahan : Rp. 1,000.000
Membeli bibit kelengkeng : Rp. 41,700,000
Pembuatan jaringan irigasi : Rp. 5,000,000
Biaya menggali petak 60 x 60 x 40 cm : Rp. 2000 x 278 = Rp. 556,000
Membeli pupuk kandang Rp. 1.500 (10kg x 278) = Rp. 4,170,000
Membeli pupuk khusus pohon kelengkeng Rp. 15 gr x 278 (Rp. 85-/gr) = Rp. 354,000
Total biaya : Rp. 52,780,000
Tahun 2
Perawatan Rp. 650,000 x 12 = Rp. 7,800,000
Membeli pupuk khusus pohon kelengkeng 1kg x 278 = Rp. 1,751,400
Membeli pupuk kandang 20 kg x 278 (Rp. 1,500/kg) = Rp. 8,340,000
Biaya lain-lain : Rp. 2.000.000
Total : Rp. 19,891,000
Tahun 3
Perawatan Rp. 750,000 x 12 bulan = Rp. 9.000.000
Membeli pupuk khusus buah kelengkeng 1,5 kg x 278 = Rp. 2.000.000
Membeli pupuk kandang 20 kg x 278 pohon (Rp. 1,500 per kg) = Rp. 8,340,000
Biaya tidak terduga : Rp. 3.000.000
Total biaya : Rp. 22,340,0000
Total Biaya Selama 3 Tahun
Rp. 52,780,000 + Rp. 19,891,000 + Rp. 22,340,0000 = Rp. 95,011,000
Hasil Panen
Estimasi 75 kg x 278 x Rp. 15,000 = Rp. 312,750,0000
Keuntungan panen pertama di tahun ke-3 berarti Rp. 312,750,000 - Rp. 95,011,000 = Rp. 217,739,000.