Siapa yang tidak suka dengan buah Melon. Rasanya yang manis dan segar sangat menggugah selera. Apalagi bila dinikmati saat cuaca terik tentu saja lebih terasa nikmatnya. Selain bisa dijadikan makanan penutup Melon bisa dinikmati secara mandiri sebagai buah meja.
Mengingat banyak yang suka Melon maka orang mulai menanamnya. Awalnya hanya sedikit namun karena nilai ekonomisnya ternyata tinggi akhirnya menanam Melon dalam skala budidaya dan komersil. Bagaimanakah agar budidaya Melon bisa sukses.
Budidaya Melon hampir sama rumitnya seperti saat anda menanam Labu Madu. Bila anda belum pernah menanam Labu Madu bisa anda menyimak pengalaman kami menanam Labu Madu dalam catatan kami di situs ini.
Menanam Melon masih dinilai sulit. Pantas saja bila di forum-forum diskus banyak pertanyaan kiat sukses menanam Melon. Saking sulitnya sehingga banyak orang yang menanam Melon di Green House demi mendapatkan Melon dengan kwalitas terbaik dengan harga yang tinggi.
Mari kita bahas pertama soal budidaya Melon di Green House.
Melon Green House
Bagaimana cara menanam Melon di reen House? Sebelumnya kami akan berikan penjelasan mengapa banyak yang menanam Melon di Green House.
Green House adalah tempat menanam yang dinaungi plastik UV dan pinggirnya dituup dengan insect net. Rangkanya bisa dari besi, bambu, kayu, galvanis, atau baja ringan. Tempat ini digunakan untuk menanam sayuran atau pohon buah.
Adanya pembangunan green house adalah untuk mencapai kwalitas tanaman yang lebih baik. Tentu saja tujuan lainnya adalah untuk mengejar harga yang lebih tinggi. Demikianlah rumusan orang yang mengatakan ada kwalitas ada harga.
Menanam Melon di Green House beragam sekali tata caranya. Karena green house sendiri berbeda spesifikasinya. Ada yang masih sederhana, manual dalam hal pemberian air maupun pupuk, danada juga green house yang super canggih sehingga semuanya serba otomatis.
Kita bicara green house yang standar manual saja dalam tulisan ini agar mudah dipahami.
Di Green House tata cara penanaman Melon dimulai dengan sterlisasi sarana pertanian, benih dan media tanam. Media tanam yang sudah beberapa kali digunakan akan kembali dibongkar dan disterilkan.
Biasanya, menanam Melon di Green House bedengannya diganti dengan polibek. Maka setelah media disterilkan lalu media tanam dimasukkan ke dalam polibek dan disusun membentuk jajaran. Setelah benih tumbuh sekitar satu minggu barulah dipindahtanamkan ke polibek.
Meskipun di dalam Green House yang ditutup insect net namun kemungkinan adanya hama dan penyakit masih sangat besar potensinya. Maka anda wajib terus memantau dan mengendalikanhama dan penyakit ini. Hanya saja serangan hama dan penyakit pada Melon di green house tidak akan sebanyak di luar green house.
Selanjutnya soal penting dalam budidaya Melon di Green House adala soal pengairan. Bisanya yang digunakan adalah sistem irigasi tetes. Sistem ini dinilai lebih efektif dan hemat. Maka sekarang sistem ini sudah menjadi hal biasa di green house.
Tibalah saatnya kita membahahas soal pupuk untuk Melon. Untuk mendapatkan Melon yang bagus kwalitasnya maka anda wajib memenuhi nutrisinya dengan baik. Maka sejak anda mengolah media sebisa mungkin harus memiliki nilai keasamaan media antara 6.5-7 agar nutrisi yang diberikan terserap dengan baik.
Selanjutnya pemberian pupuk dasar baik Pupuk Kandang yang sudah difermentasi maupun pupuk kimia wajib dilakukan. Karena kita mengejar kwalitas buah nantinya. Pupuk dasar yang anda berikan adalah TSP yang ditambahkan saat mengolah media tanam.
Setelah Melon berusia 1 minggu barulah anda memberikan pupuk susulan berupa NPK hingga usia 2 bulan. Setelah usia 2 bulan maka Melon anda mulai memasuki pase generatif maka anda harus memberikan pupuk generatif berupa TSP dan KCl.
Selain dua pupuk tadi anda juga wajib memberikan Kalsium, Boron, dan Fosfor. Pemberiannya bisa selang satu minggu sekali dengan tempat membenamkan pupuk yang berbeda. Mengapa tidak boleh dicampur? Agar unsur-unsur itu tidak mengalami Hidrolisis atau pengurangan dayanya.
Setelah bunga muncul selanjutnya anda bersiap untuk mempertahankan bunga agar tidak rontok. Lalu anda melakukan penyerbukan atau perkawinan bungan jantan dan betina. Etelah bakal buah muncul anda bersiap memilih lalu mengurangi jumlahnya.
Dalam satu pohon anda jangan membuahkan semuanya. Jadi jangan senang dulu bila Melon yang anda tanam bakal buahnya banyak. Karena kalau tidak dilakukan penjarangan atau pengurangan maka buahnya tidak akan bisa besar dan tidak merata. Jangan lupa untuk memberikan gantungan pada buah Melon anda agar membesar dengan baik.
Setelah usia 100-120 hari maka Melon di Green House sudah siap anda panen. Anda perlu hati-hati saat pemanenan Melon. Jangan sampai Melon anda jatuh atau tergores karena bisa jadi akan mengurangi harganya.
Demikian cara budidaa Melon di Green House. Selanjutnya kita beralih untuk membahas cara budidaya Melon di luar Green House.
Melon Open Field
Menanam Melon di ladang, kebun, atau sawah tentu lebih sulit dari pada menanam Melon di Green House. Selain atasnya tidak ada naungan plastik UV ang bisa menahan air hujan dan intensitas cahaya Matahari juga pinggirnya tidak ada penghalang dari serangan hama dan penyakit. Lantas bagaimana cara agar budidaya Melon bisa berhasil di open field.
Meskipun lebih sulit namun anda mesti yakin bahwa banyak juga yang sukses menanam Melon di luar Green House. Bahkan kalau anda perhatikan petani Melon kebanyakan menanam Melon langsung di lahan.
Kunci utama pada penanaman Melon di lahan adalah sterilisasi dan pengolahan lahan yang baik. Sejak awal anda wajib menstrilkan lahan anda dari benih penyakit dan anakan hama. Caranya bisa menggunakan bahan hidrogen peroksida ataupun Al-Kohol.
Dalam pengolahan lahan ada beberapa hal yang wajib diperhatikan. Melon akan semakin suka bila tanahnya ditambahkan lebih banyak pupuk kandang. Maka dengan ini anda wajib menyediakan banyak pupuk kandang dan memfermentasinya sampai siap pakai dan matang.
Selanjutnya di saat pengolahan lahan anda wajib mempertahankan PH tanah untuk Melon anda di angka 6.5-7. Ini sangatlah penting untuk dilakukan. Menurut pengalaman petani Melon banyak yang melewatkan tahapan pengukuran PH ini.
Padahal selengkap dan sehebat apapun pupuk ang diberikan kepada tanaman Melon tapi bila PH tanahnya kurang dari angka 6.5 maka nutrisi dan semua pupuk akn sia-sia karena tidak bisa diserap tanaman. Bahkan pupuk yang mampu diserap tanaman dalam kondisi PH rendah hanyalah Nitrogen. Sedangkan tumbuhan yang kebanyakan Nitrogen tanpa dibarengi penyerapan unsur lain hanya akan menjadi sasaran tembak hama dan penyakit yang menyukai protein yang banyak dari hasil penyerapan Nitrogen tadi.
Jadi mulai sekarang sebelum apa-apa silahkan ukur dulu PH tanahnya. Bila masih kurang dari nilai 6.5 maka anda wajib melakukan pengapuran sampai nilainya stabil menyentuk angka 6.5 lebih. Bila belum sampai angka itu maka anda masih belum bisa melanjutkan ke tahapan berikutnya.
Karena menanam Melon di Open Field ini akan mendapatkan banyak serangan hama dan penyakit maka anda wajib menambahkan agen-agen hayati. Agen hayati adalah mikro organisme baik yang akan membantu tumbuh kembangnya tanaman sekaligus sebagai tentara yang akan mempertahankan keselamatan tanaman anda.
Maka saat olah lahan jangan lupa menambahkan agen hayati ke lahan anda.
Selanjutnya, budidaya Melon tentu yang diharapkan adalah Melon yang bagus dan mulus. Maka dari itu alangkah baiknya bila anda menambahkan pupuk dasar ke lahan anda. Tambahkanlah pupuk SP36 atau TSP sebagai pupuk dasar. Alasannya adalah agar bisa terserap nanti saat Melon anda akan mulai berbunga dan berbuah.
Budidaya Melon di open field atau di kebun dan sawah umunya memerlukan lebih banyak air. Naun dengan teknologi irigasi tetes anda bisa menghemat air lebih banyak lagi. Maka anda perlu memilikirkan cara agar sistem ini bisadigunakan di kebun Melon anda.
Ila masih sulit mengguakan sistem irigasi tetes maka anda perlu menyiapkan drainase yang baik. Sumber air harus tersedia baik anda mengambilnya dari sumber air, sungai, ataupun sumur. Upayakan dalam penyiraman tidak boros dan tidak juga kurang.
Di atas anda sudah menambahkan agen hayati kelahan anda. Setelah penanaman bibit Melon ke lahan anda harus lebih tekun menjaganya dari serangan hama dan penyakit. Maka dari itu persiapkan pestisida yang tepat guna dan tepat sasaran secara bergantian. Paling tidak ada sudah menyiapkan 3 fungisida dan 3 insektisida dengan bahan aktif yang berbeda-beda.
Selanjutnya kita membahas soal pemupukan. Masalah ini sebenarnya sama dengan bagian atas saat kita membahas pemupuka Melon di Green House. Namun untuk memudahkan anda membacanya maka kami akan mengulanginya sekali lagi.
Pertumbuhan Melon dibagi menjadi dua tahapan. Pertam masa vegetatif dan kedua masa generatif. Maka pemupukan harus mengikuti fase-fase ini. Maka dengan ini saat usia vegetatif yang dimulai 0 bulan hingga 2 bulan anda wajib memberikan pupuk berimbang, lebih sederhananya NPK.
Baru setelah usia 2 bulan anda memberikan pupuk yang lebih banyak mengandung Fosfor dan Kalium dan menurunkan pemberian Nitrogen. Selain itu anda wajib menambahkan Kalsium, Boron, dan Sulfur untuk menghasilkan buah yang berkwalitas.
Demikian cara budidaya Melon di lahan kebun atau sawah. Semoga hasil budidaya Melon anda bisa menghasilkan rezeki yang melimah yang bermanfaat bagianda, keluarga, dan lingkungan sekitar anda.