Aku saka sekali menanam Jambu. Buah ini tidak asing bagiku. Sejak kecila aku sangat familiar dengan pohon Jambu. Karena hampir di setiap rumah ada pohon Jambunya.
Saat menggeluti hobi menanam pohon buah aku mulai suka dengan varian sejumlah Jambu. Aku sudah koleksi sekitar 30 varian Jambu unggul baik lokal maupun import.
Aku terus erang sangat suka dengan Jambu yang memiliki warna buah yang eksotis. Seperti Mutiara Hitam, Red Hybrid Samarinda, Khiojok, Lumut Ijo, Mutiara Delima Super, dan yang lainnya.
Setelah bibit Jambu kutanam lalu aku sabar menunggu ia berbuah. Setelah berbuah tentu saja sangat bahagia. Melihatnya berbuah lebat bagi pemula sepertiku tentu sangat menyenangkan.
Sejak awal aku sudah tahu bahwa saat Jambu berbuah lebat maka harus ada seleksi, pengurangan buah, dan pembungkusan. Namun karena buahnya lebat akhirnya aku jadi terbawa kasihan. Sayang kalau dikurangi buahnya.
Namun gara-gara budidaya terlalu perasa sepertiku akhirnya buah yang dihasilkan tidak bisa besar dan tidak rata ukurannya. Jadinya ini merepotkan ketika aku hendak menjualnya karena harus grading lagi mulai A,B, dan C.
Aku sebenarnya menyesal tidak melakukan seleksi buah. Namun aku pikir tidak mengapa untuk yang pertama aku habiskan kesenangan mata dengan melihat buah jambu yang berjejal di pohon.
Coba lihat gambar ini:
Seharusnya kamu tega begini:
ini hasilnya!