Mewujudkan Kebun Bagaikan Hutan Alami dengan Sistem Polyculture

Berkebun dan beternak adalah aktifitas yang menyenangkan. Keduanya adalah kegiatan yang diidamkan banyak orang. Berkebun dan beternak diyakini mampu menjadikan suasana hati menjadi lebih damai.

Kali ini kita akan berbincang-bincang santai sambil ngopi dan menikmati ubi rebus hasil dari kebun. Kenapa harus terburu-buru seolah hidup hanya harus dilakukan dengan berlari.

Saat di Kampung dulu, Kami sering bermain di hutan. Kegiatan paling menyenangkan adalah mencari kayu bakar sambil menggembala Kambing. Dan ada kegiatan lain yang lebih mengasyikkan lagi yang akan kami rangkum dalam cerita ini.

Mewujudkan Kebun Bagaikan Hutan Alami dengan Sistem Polyculture


Kalau kamike hutan maka kami terbiasa membawa alat pancing. Kami telah memanfaatkan sumber daya alam yang ada di hutan. Kalau musim hujan tiba maka kami senang karena banyak Jamur yang biasa di makan tumbuh melimpah. 

Kami bisa medapatkan banyak Jamur untuk di makan dan bila kami menemukan Jamur yang banyak bisa kami jual. Kalau di musim kemarau kami bisa mendapatkan banyak madu lebah asli dan alami.

Bila musim berbuah terutama bulan Juli kami mengambil buah-buah dari pohon hutan. Ada buah rotan yang masam, buah Honje yang juga masam, dan buah-buah lainnya termasuk buah Limus yang dulu banyak tumbuh di hutan.

Hutan menampung banyak tumbuhan. Ada yang sangat besar sepertoi pohon Kepuh dengan tinggi puluhan meter. Ada juga yang lebih rendah seperti Durian. Ada yang lebih rendah lagi seperti Rambutan dan Duku. Kemudian yang lebih rendah lagi. Ada juga rumpun tanaman yang sebagian besarkami tidak tahu namnya. Ada juga yang pendek seperti tumput.

Semua yang ada di hutan ini saling bermanfaat satu dengan yang lain. Sinr matahari yang terkadang hanya sedikit yang menembus ternyata masih bisa bermanfaat bagi pohon-pohon kecil yang ada di bawah naungan pohon-pohon raksasa. Maka tumbuhlah Lumut yang juga manfaatnya banyak.

Tenangnya suasana Hutan dan begitu melimpahnya manfaat dan sumber daya dari hutan menginspirasi banyak orang untuk menciptakan hutannya sendiri. Di antra mereka ada yang membuat taman yang mirip hutan. Bahkan ada yang rumahnya miriphutan. Semua karena ingin mendapatkan manfaat yang luar biasa bagi Jiwa dan lingkungan sekitarnya.

Tulisan ini kemudian juga menjadi akan sangat panjang karena didorong oleh muatan perasaan yang dalam. Terdapat imajinasi dan keinginan untuk segra mewujudkannya meskipun dalam skala kecil.

Setidaknya kerinduan ini terobati. Karena bila impian ini terus membayangi dan menjadi angan-angan belaka maka dikhawatirkan akan terjadi ketidakseimbangan dalam diri dan lingkungan.

Sekarang ini banyak dikembangkan pertanian “moodern” dengan sistem Monoculture. Tanaman yang ditanam hanya satu jenis dengan maksud agar lebih intensif.

Sistem ini yang sekarang digandrungi dan diterapkan. Contohnya ada pada perkebunan pisang, Mangga, Kelengkeng, Pepaya, dan banyak lainnya. Dalam sistem ini tidak boleh ada tanaman lain yang ikut tumbuh. Karena akan mengganggu tanaman inti.

Sistem monoculture ini mungkin bagus secara bisnis namun tidak bagus untuk masa depan baik kesehatan badan, jiwa, maupun tanah. Dalam hal ini tentu setiap orang akan berbea pendapat tentang baik buruknya.

Hanya saja kami ingin mengutarakan bahwa bagi pecinta ketenangan hidup, lagi-lagi menanam pohon itu bukan melulu soal uang dan bisnis. Ada kebutuhan lain yang seolah tidak tampak namun sangat penting yang dinamakan kebutuhan akan ketenangan.

Maka dengan demikian kalau yang kami lakukan adalah menanam Pisang namun di bawah pisang ada tanaman lain yang ditanam. Sperti menanam pisang dan di bawahnya ada pohon kapulaga, kunyit, kencur, dan lengkuas.

Menanam banyak pohon dalam satu area terasa lebih menenteramkan ke dalam Jiwa. Di lahan itu ada pohon Jengkol, Pete, Jeruk Nipis, Rambutan, Kelengkeng, Mangga, Alpukat, Jambu, Durian. Ada juga tanaman obat dan bumbu dapur. Pala ditanam kemudian disampingnya ada cengkeh dan di sela-selanya ada Jahe dan aneka pohon kecil termasuk Lada Perdu.

Saat kami menanam Cabe pun caranya seperti tdi. Kami menanamnya di sela-sela tanaman lain dan hidupnya dibiarkan seperti Cabe liar. Dengan cara ini kami bisa menanam Cabe yang mampu tumbuh bertahun-tahun dan terus berbuah. 

Hidup bersatu dengan alam terasa sangat membebaskan pikiran.  Apalagi yang lebih membahagiakan bila sistem tanam Polyculture ini dilakukan dengan cara intensif. Pohon-pohon itu dipupuk dengan pupuk organik dan dirawat dengan baik. Bila sudah ada hasilnya kita bisa berbagi dan menjualnya.

Pertanian Organik adalah pertanian masa lalu dan menjadi masa depan pertanian kita. Setiap orang akan lebih senang dengan produk alami dibandingkan dengan produk yang banyak mengandung unsur yang berbahaya. Mewujudkan pertanian dan perkebunan terpadu menjadi salah satu hal yang perlu dibangkitkan di masa kini untuk keberlangsungan hidup dimasa depan.

Kami menyaksikan sendiri bagaimana Kakek kami dahulu menanam kelapa. Di bawah samping ditanami pohon Jambu Batu dan Legkuas. Hingga kami punya anak kebun itu terus mendatangkan manfaat. 

Buah kelapanya bisa kami panen tiap bulan. Kemudin Jambu Batunya bisa kami panen tiap 3 hari sekali. Dan Lengkuasnya terus tumbuh dan bisadipanen setahun sekali. Itulah keuntungannya menanam secara Polyculture.

Hanya saja perlu ada pengetahuan dalam menanam secara Polyculture ini. Karena ada pohon besar yang menjadi naungan maka upayakan untuk melakukan pemangkasan agar tumbuhan di bawahnya bisa mendapatkan cahaya matahari. Selain itu bisa juga menebang sebagian pohon yang jaraknya terlalu rapat.

Cara ini kami lakukan untuk kebun yang kami tanami Pete. Di anatara pohon Pete itu ada yang tingginya 12 meter dengan lebar tajuk mencapai 12 meter. Maka pohon-pohon ini mesti dipangkas dan dikurangi batangnya. Maka manfaat dari daun dan ranting yang gugur sangat terasa bila kita punya kebun yang seperti hutan.

Tulisan berikutnya kita juga akan mengulas soal ternak. Mengapa harusdisebut? Karenaini adalah bagian dari imajinasi yang sama dari setiap orang. Bertani atau berkebun yang membahagiakan adalah bila berpadu dengan beternak. Maka bila kita punya kebun polyculture semuanya akan beres dan mudah. Rumput tidak dibabat habis karena ada makhluk hidup lain yang memanfaatkannya. Dan ternak itu sendiri memiliki sesuatu yang sangat berguna bagi tanaman yaitu kotorannya.

Inilah saling memberi manfaat yang ditampilkan dalam pertanian organik terpadu dengan ilmu yang benar. Tahapan berikutnya adalah menjual hasil pertanian dengan harga merakyat agar mampu dirasakan banyak orang. Kalau mencapai tahapan ini maka kehidupan anda adalah bukan sekedar kehidupan yang kaya, tapi mengkayakan sekaligus memuliakan.

LihatTutupKomentar