Cara Menanam, Kisah Sukses dan Analisa Keuntungan Budidaya Mangga

Budidaya mangga bisa dijadikan bisnis yang menguntungkan untuk memanfaatkan lahan kosong Anda. Seperti yang kita ketahui, peminat buah mangga sangatlah besar karena disukai mulai dari anak-anak sampai orangtua. Selain bercitarasa manis, potensi keuntungannya juga cukup menggiurkan. Pada kesempatan ini mari kita bahas cara menanam mangga agar cepat berbuah. 

Banyak orang bertanya, berapa lama pohon mangga berbuah? Secara umum, pohon mulai menghasilkan buah di usia ke 3-4 tahun sesudah penanaman. Jika memang tertarik, Anda juga perlu mengetahui bagaimana merawat pohon mangga agar berbuah lebat dan cepat besar. 

Dalam budidaya mangga, tentu ada kisah sukses yang menarik buat disimak supaya Anda lebih bersemangat memulainya. Agar lebih lengkap, analasia keuntungan juga akan kami hadirkan untuk pembaca. Langsung disimak pembahasan selengkapnya berikut. 

Cara Menanam Mangga Agar Cepat Berbuah


Ini dia hal pertama yang perlu Anda pahami sebelum memutuskan untuk budidaya. Perhatikan langkah-langkahnya dengan baik, supaya mendapatkan hasil maksimal dan memuaskan. Yaitu:

1. Syarat Tumbuh Pohon Mangga


Tanaman mangga tumbuh lebih maksimal ketika dibudidayakan di lingkungan dengan kriteria:

Tanah subur dan gembur yang memiliki pH 5-6,5.
Lokasi berada di 300-500 mdpl (apabila lebih membuat produktivitasnya berbeda)
Masa kering antara 3-4 bulan per tahun, dengan temperatur ideal 24-27 derajat celcius. Namun bisa juga 4-10 derajat celcius. 
Jarak tanam ideal buah mangga 12 m x 12 m atau 10 mx 10 m
Ukuran lubang tanam 1 m x 1 m x 1m (tekstur tanah keras) dan 60 cm x 60 cm x 60 cm (tekstur tanah gembur)

2. Menyiapkan Benih Mangga


Pilih buah mangga yang berasal dari indukan berkualitas unggul dan sehat, yaitu tidak sedang terserang penyakit. 

Langkah pertama, pisahkan antara daging buah dan biji mangga, kemudian cuci sampai bersih. Angin-anginkan biji tersebut di tempat teduh, jangan terkena paparan sinar matahari langsung.
Tunggu sampai kering, baru kemudian siap disemaikan.

3. Menyemaikan Buah Mangga


Sebelum biji mangga disemaikan, sebaiknya direndam menggunakan obat khusus supaya terhindar dari penyakit tular benih dan mempercepat munculnya tunas baru. Langkah-langkahnya seperti: 

Salah satu rekomendasinya ada pupuk organik cair GDM. Siapkan 5 liter air dan 100 ml pupuk organik, larutkan. Masukkan biji mangga ke larutan dan rendam sekitar 3 jam.

Siapkan lahan persemaian yang bebas hama dan penyakit, subur, serta gembur. 

Siram lahan persemaian dengan air sampai kondisinya basah dan lembab.

Tanam biji mangga, posisinya perut menghadap ke bawah. Kedalamannya sesuai ketebalan biji ketika tengkurap, supaya pertumbuhan batang dan akar tidak bengkok.

Tanam tumbuhan turi di tengah bedengan berjarak 1,5m (fungsinya sebagai pohon naungan)
Ambil jerami sebagai penutup bedengan, ketebalannya kurang lebih 3 cm. Umumnya pohon mangga tumbuh 15-20 hari sesudah tanam.

4. Mengelola Lahan Tanam


Buatlah lubang tanam 1 bulan sebelum tiba musim hujan
Tambahkan kapur dolomit (opsional) dan pupuk dasar dengan takaran 500 gram per lubang. Biarkan lubang tanam terbuka sekitar 30 hari. Anda bisa menggunakan Granule Bio Organik GDM SAME (pupuk dasar)
Ambil tangki semprot, isi dengan air penuh dan larutkan GDM Black BOS 250 ml. Semprot ke lahan tanam sampai memenuhi dosis sekitar 5 kg/ha. 

5. Menanam Bibit Mangga


Pertama, cabut bibit mangga yang telah semai secara perlahan. Pastikan akar yang menempel di tanah terangkat semua
Tanam bibit mangga secara perlahan, sampai kedalaman leher akar. Tekan perlahan supaya bibit masuk ke tanah dengan baik, tutup kembali dengan tanah
Waktu penanaman terbaik adalah musim hujan, yaitu pada pagi atau sore hari

6. Cara Memupuk Mangga


Ketika muda, pupuk dengan dosis 500 gram per pohon. Pemupukan dilakukan 1 bulan sekali, bisa memakai Granule Bio Organik SDM SAME. Berikan obat GDM Black Bos setiap 3 bulan satu kali, dengan dosis 5 kg per ha. Semprot secara rutin setiap 10 hari satu kali, gunakan pupuk organik cair GDM atau lainnya.

Ketika dewasa, pupuk dengan dosis 500 gram per pohon. Pemupukan dilakukan 3 bulan satu kali. Berikan obat GDM Black Bos setiap 4 bulan satu kali, dengan dosis5 kg per ha. Semprot dua minggu sekali menggunakan POC GDM. 

Ketika berumur 8-10 tahun, pupuk dengan dosis 2 kg/pohon. Yaitu menaburkan Granule Bio Organik GDM SAME. Pupuk 2x per tahun, yaitu pada akhir musim hujan dan awal musim hujan. Beri obat setiap 6 bulan sekali, dengan dosis 5 kg/ha. Semprot setiap sebulan sekali menggunakan Pupuk Organik Cair GDM. 

7. Cara Merawat Pohon Mangga


Segera ganti setiap tanaman yang mati dengan bibit baru
Pastikan kebutuhan air tercukupi sejak awal masa pertumbuhan, penyiraman dilakukan ketika tanah mengering dan tidak turun hujan
Selalu bersihkan gulma atau rumput liar disekitar tanaman

8. Mengendalikan Penyakit dan Hama


Gunakan pestisida nabati untuk mencegah resistensi hama dan penyakit.

9. Panen Mangga


Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, masa panen buah mangga terjadi pada usia 3-4 tahun sesudah tanam. Mangga bisa dipanen dalam kondisi cukup tua, muda dan hampir matang. Ciri-ciri buah mangga sudah tua adalah warna kulit menjadi hijau tua. 







Kisah Sukses Budidaya Mangga di Kabupaten Pasuruan


Salah satu sentra produksi mangga yang terkenal di Jawa Timur adalah Kabupaten Pasuruan. Secara keseluruhan luasnya mencapai sekitar 2 ribu hektare. Beberapa varietas unggulan di Pasuruan seperti mangga gadung, garifta, golek dan harumanis. Mangga alpukat merupakan yang sangat populer ditanam oleh penduduk sekitar. 

Salah satu petani pohon mangga adalah Wari, warga Desa Oro-Oro Rombo Wetan, ia kelompok tani Kerto Sari IV. Wari mempunyai kebun mangga sekitar 2 hektare dengan total tanaman kurang lebih 2000 pohon. Kebun mangga itulah yang menjadi sumber pendapatan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. 

Menurut penjelasan Wari, Ia sudah menanam pohon mangga sejak tahun 1997. Berarti sekarang pohon mangganya berusia 24 tahun. Pada awalnya, Wari mengelola lahannya dengan komoditas sayuran. Namun sejak tanaman mangganya semakin besar dan tidak memungkinkan ditanami sayuran, sejak saat itulah ia fokus budidaya pohon mangga. 

Wari mengelola kebuh mangganya secara insentif, mulai dari pemupukan, pengendalian organisme pengganggu, pemangkasan dan kebersihan dari rumput liar. Musuh terbesar bagi petani mangga adalah lalat buah. Itulah mengapa ia dan petani lain senantiasa memasang perangkap lalat buah. 

Wari membungkus dan mempertahankan sanitasi buah secara konsisten. Untuk memberikan nutrisi pada pohon mangganya, Wari memanfaatkan pupuk dari sapi peliharannya. Ia memiliki sapi berjumlah 6 ekor. 

Sementara itu, sumber airnya berasal dari sumur bor dan pengairan dilakukan satu minggu sekali. Setidaknya membutuhkan bahan bakar 5 liter per hari untuk menjalankan pompa air dan menyirami tanaman.

Setiap musimnya, kebun mangga Wari menghasilkan sekitar 200 kg dengan dua kali panen per tahun. Harga mangga di tingkat petani rata-rata 20 ribu per kilogram. Dengan luas lahan 2 hektare dan 200 pohon, penghasilan rata-rata mencapai Rp. 1 milyar per tahun. 

Pendapatan tersebut mampu mensejahterakan hidup keluarga dan menyekolahkan anak-anak Wari.  
Analisa Keuntungan Budidaya Mangga 
Investasi

Pompa air : Rp. 350.000
Pembukaan lahan : Rp. 2.000.000
Pembelian bibit tanaman mangga : Rp. 1.400.000
Keranjang panen : Rp. 125.000
Cangkul : Rp. 132.000
Gunting : Rp. 30.000
Timba : Rp. 33.000
Gerobak dorong : Rp. 240.000
Sekop : 62.000
Selang air : Rp. 100.000
Hand sprayer : Rp. 217.000
Golok dan sabit : Rp. 70.000
Peralatan tambahan : 77.000

Total : Rp. 4.472.000

Biaya Operasional per Bulan


Yang dimaksud disini adalah biaya penyusutan dari setiap investasi, terdiri dari:

Pompa air (1/62 x Rp. 350.000 ) : RP. 5,700
Pembukaan lahan (1/62 x Rp. 2.000.000) : Rp. 32,200
Pengadaan bibit (1/62 x Rp. 1.400.000) : Rp. Rp. 22,600
Keranjang panen (1/62 x Rp. 125.000) : Rp. 2,000
Cangkul (1/44 x Rp. 132.000) : Rp. 3,000
Gunting (1/44 x Rp. 30.000) : Rp. Rp. 682
Timba (1/44 x Rp. 33.000) : Rp. 750
Gerobak dorong (1/62 x Rp. 240.000) : Rp. 3,900 
Sekop (1/62 x Rp. 62.000) : Rp. 1.000
Selang air (1/62 x Rp. 100.000) : Rp. 1,600
Hand sprayer (1/62 x Rp. 217.000) : Rp. 3,500
Golok dan sabit (1/62 x Rp. 70.000) : Rp. 1,100
Peralatan tambahan (1/44 x 77.000) : Rp. 1,750

Total biaya tetap : Rp. 80.000

Biaya Variabel 


Obat-obat kimia Rp. 29.000 x 30 : Rp. 870.000
Pupuk organik  Rp. 30.000 x 30 : Rp. 900.000
Pupuk kimia    Rp. 33.000 x 30 : Rp. 990.000
Biaya transport Rp. 25.000 x 30 : Rp. 750.000 
Pestisida      Rp. 26.000 x 30 : Rp. 780.000  
Tali rafia      Rp. 6.000 x 30 : Rp. 180.000
Pengemas    Rp. 15.000 x 30 : Rp. 450.000
Total : Rp. 4,920,000

Total biaya operasional 


Biaya tetap dan biaya variabel = Rp. 5.000.000

Pendapatan per panen

Rp. 8.000 x 42 kg = Rp. 336.000
Rp. 336.000 x 30 hari = Rp. 10.080.000

Keuntungan per bulan


Total pendapatan - Total biaya operasional

Rp. 10.080.000 - Rp. 5.000.000 = Rp. 5.080.000 
LihatTutupKomentar